UNDER CONSTRUCTION !!!

Kamis, 17 November 2011

Tugas Puisi

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Puisi tentang harapan..
akhirnya setelah sekian lama mencari ilham dan menunggu feelnya dateng. puisi tentang harapan ini kelar juga :D
puisi ini original buatan saya lho..
yahh.. meskipun terinspirasi dari beberapa lagu gitu deh..(fall for you, give you my all, Road to Nowhere)
langsung aja deh.. cekidot gan..


Harapanku..

Rasa lelah dan sepi ini masih terus menghantui..
Terperangkap dalam hari-hari yang sangat sunyi.
Ingin sekali ku berlari dari kenyataan yang sangat menyakitkan ini.
Untuk berusaha bangkit dan tetap tegar berdiri.
Aku muak dengan semua ini..
Aku benci dengan semua yang terjadi saat ini..
Aku bosan jika harus merindukanmu untuk hadir disini..
Bintang terus bersinar..
Dan bulan pun masih selalu menyinari malamku dengan sejuta keindahannya.
Namun tak bisa ku pungkiri..
Bahwa sesungguhnya hanyalah bayang wajahmu yang ada..
Sungguh ku berharap kau datang kembali untuk mengisi hari-hari ini..
Menemaniku untuk melewati malam-malamku yang sepi..
Karena wanita sepertimu sangatlah sulit unuk ditemui..

Cipt : Tito Agus P.


Nah, Kalo yang ini itu tugas puisi yang bertemakan tentang sebuah penghormatan. Special Thank to Yunita D.Hapsari yang udah memberikan sedikit gambaran dalam upaya pembuatan puisi ini ;)
langsung aja.. Cekidot gan..

UNTUKMU PAHLAWANKU

INDONESIA..
Adalah Negara yang Mungkin telah merdeka dari penjajah..
Meskipun tanpa kita sadari bahwa sesungguhnya kita masih di jajah..
Begitu banyak waktu yang terbuang..
Begitu banyak tetesan air mata yang berlinang..
Begitu banyak nyawa yang telah melayang..
Apakah kita pernah mencoba merenung atas semua pengorbanan yang telah mereka lakukan ?
Apakah kita pernah berfikir betapa sulitnya mendapatkan sebuah kemerdekaan ?
Betapa beruntungnya kita yang terlahir di masa depan..
Yang harus berjuang tanpa harus mengepalkan tangan..
Namun, apakah kalian tahu apa yang akan terjadi dengan para pahlawan di masa yang akan datang ?
Mungkin mereka akah tersisih, bahkan mungkin akan terlupakan..
Terima Kasih untuk semua pengorbananMu..
Terima Kasih atas semua jasa-jasaMu..
Hormatku akan selalu ada untukMu..
Wahai para PAHLAWANKU…


Cipt : Tito Agus P.


TUGAS ILMU BUDAYA DASAR

Minggu, 13 November 2011

Manusia dengan Pandangan Hidup

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Kembali lagi dengan tugas yang sama namun dengan tema yang berbeda kali ini saya disuruh ibu dosen untuk mengutip sebuah cerita yang berasal dari sebuah buku yang berhubungan dengan Manusia dan Pandangan Hidup.
Kali ini saya akan membahas tentang pandangan hidup Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo.
S.M. Kartosoewirjo adalah sosok yang gigih dan tak kenal lelah dalam memperjuangkan agar indonesia menjadi negara islam atau negara non-sekuler. Bertahun-tahun Kartosoewirjo berjuang dengan pasukan geriliyanya melalui pergerakan yang dikenal dengan nama DI/TII. Gerakan yang dianggap sebagai pemberontakan oleh pemerintah Soekarno ini nyatanya cukup sulit diberantas.
Berbicara tentang DI/TII, maka tidak akan lepas dari sosok S.M. Kartosoewirjo. Ia adalah imam yang memimpin gerakan ini selama bertahun-tahun. Perjuangannya didasari keinginan untuk membentuk Indonesia menjadi Negara Islam, bukan negara Sekuler. Oleh karena itu ia banyak bertentangan dengan tokoh-tokoh nasionalis seperti Soekarno.
Padahal, Soekarno dan Kartosoewirjo merupakan murid H.O.S Tjokroaminoto. Jika Soekarno mewarisi keahlian berpidato dari Tjokroaminoto, Kartosoewirjo justru mewarisi keahlian tulis menulis.
Tjokroaminoto juga banyak mempengaruhi sikap, tindakan dan orientasi politik Kartosoewirjo hingga ia menjadi sosok yang Islam-minded.Semua aktivitasnya kemudian hanya untuk mempelajari Islam dan berbuat Islam semata. Pada akhirnya Kartosoewirjo bercita-cita mendirikan negara Islam (Daulah Islamiyah).
Kartosoewirjo sejak awal sudah memiliki gagasan tentang suatu masyarakat Islam yang benar-benar sempurna, baik secara ideologi maupun ide, Dalam satu hal tulisannya ia menulis "Bahwa semua orang dapat ikut membangun dunia baru yang memberi jaminan akan kemakmuran, bagi tiap-tiap bagian daripada Keluarga Asia Timur Raya, apabila mereka kembali kepada ajaran Rasulullah dan umat Islam sadar akan kedudukannya."
Dalam buku Daftar Usaha Hidjrah PSII, Kartosoewirjo membagi struktur masyarakat Indonesia ke dalam tiga bagian.
Pertama, masyarakat Hindia Belanda sebagai  penjajah yang berkuasa. Kedua,  masyarakat Indonesia yang belum memiliki hukum mauoun hak dan tidak mempunyai pemerintahan sendiri. Ketiga, masyarakat Islam yang berada dibawah Darul Islam.
Kartosoewirjo juga membedakan antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat Islam. Masyarakat Indonesia mengarahkan langkah dan sepak terjangnya ke arah Indonesia Raya supaya berbakti kepada negeri tumpah darahnya.Sebaliknya, kaum muslimin yang hidup dalam masyarakat Islam atau Darul Islam tidak ingin berbakti kepada Indonesia atau siapa pun melainkan hanya ingin berbakti kepada Allah Swt.
Jadi, maksud dan tujuan Darul Islam bukan Indonesia Raya, melainkan Darul Islam yang sesempurnya-sempurnanya, tempat setiapMuslim menjalankan hukum-hukum Tuhan. Tidak heran jika pemikiran politik Kartosoewirjo berujung pada obsesi pendirian Negara Islam Indonesia. Baginya, NII adalah wadah satu-satunya untuk mencapai keselamatan dunia dan akhirat.

Agar tidak terjadi kesalahpahaman, perlu saya tegaskan bahwa cerita ini adalah kutipan dari sebuah buku. dan cerita ini ditujukan murni hanya untuk pengerjaan tugas semata tanpa ada unsur apa pun.
Sekali lagi saya meminta maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan. Tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada sumber dari tulisan diatas.baik untuk penulis,pengarang dan penerbit buku.

Sumber :
Ade Firmansyah, (2011), SM. Kartosoewirjo Biografi Singkat 1907-1962, Cetakan Kedua, Jogjakarta : Garasi
TUGAS ILMU BUDAYA DASAR

Manusia dengan Keadilan

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Dalam tugas ini saya disuruh ibu dosen untuk menngutip sebuah cerita yang berasal dari sebuah buku yang berhubungan dengan Manusia dan Keadilan.
Setelah panas-panasan mencari di sebuah book store yang ada di jalan margonda akhirnya saya menemukan sebuah tulisan yang berhubungan dengan tema yang dimaksud.
Sebelumnya saya minta maaf kepada semua pihak jikalau nantinya terdapat kesalahan dalam penulisan ini.baik berupa kesalahan dalam penulisan nama maupun isi dari tulisan yang asli.dan tanpa bermaksud untuk mengubah tulisan aslinya.
mohon maaf untuk judul tulisan aslinya sendiri saya lupa namun yang pasti tulisan ini dibuat oleh YOVINUS GUNTUR/ANGGA HAKSORO pada 28 april 2011 dan ada di halaman 99 dengan judul bukunya DI MANA NEGARA Kumpulan Kisah VHRmedia dengan pengarang Redaksi VHR,dan penerbit Spasi & VHR Book.

Tulisan ini membahas tentang seorang single parents yang berjuang untuk menghidupi keluarga di Sidoarjo, di tepi lumpur LAPINDO dengan cara mengojek.
Herawati,ialah sosok perempuan bersayap besi, tegar berdiri untuk melakukan pekerjaan ini sejak tahun 2007 dan tidak canggung berada diantara puluhan pengojek yang mangkal di tanggul lumpur LAPINDO.
"Ojek adalah pilihan terakhir saya. Meski harus berjuang melawan sengatan matahari, tetap akan saya lakukan untuk menghidupi keluarga,"kata Herawati.
Sebelum suaminya meninggal dan Desa Siring belum tenggelam ia sempat memiliki warung yang keuntungannya dari penjualannya lumayan untuk menghidupi keluarga.dengan kebutuhan yang semakin banyak dan pendapatan yang tidak menentu Herawati juga menjual VCD berisi rekaman meluapnya lumpur Lapindo lima tahun lalu.
Menurut Herawati, anaknya mengaku kerap malu kepada teman dan tetangga karena ibunya berprofesi sebagai pengojek. Butuh waktu untuk memberikan pengertian soal pilihan profesi yang terpaksa diambilnya.
Herawati berharap PT Minarak Lapindo Jaya segera menyelesaikan ganti rugi.Dia baru menerima ganti rugi Rp.80 Juta dari Rp.150 juta yang seharusnya diterima. Pembayaran cicilan ganti rugi juga macet selama tiga bulan terakhir.
Herawati berniat berhenti mengojek setelah ganti rugi lunas.Dia ingin kembali merintis usaha kecil-kecilan. "Anak saya harus menjadi orang sukses. Sebisa mungkin mereka terus sekolah.**

Perlu saya tegaskan sekali lagi. tulisan dari cerita di atas hanyalah sebuah kutipan dari tulisan aslinya.penulis hanya berusaha mengubah sedikit kata-kata atau kalimat tanpa bermaksud untuk mengubah isi tulisan aslinya dengan tujuan untuk mengambil pokok pembahasannya saja.
Sekali lagi saya meminta maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan. Tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada sumber dari tulisan diatas.baik untuk penulis,pengarang dan penerbit buku.

Sumber :   
YOVINUS GUNTUR/ANGGA HAKSORO dan REDAKSI VHR (2011), DI MANA NEGARA Kumpulan Kisah VHRmedia, CETAKAN PERTAMA . JAKARTA : SPASI & VHR BOOK
TUGAS ILMU BUDAYA DASAR